PSIKOLOGI AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang kejiwaan.
Agama adalah keyakinan yang dimiliki setiap
individu (manusia) akan adanya Tuhan YME, sebagai pencipta dirinya, dan alam
semesta beserta isinya.
Agama Islam adalah
agamanya orang Islam, yaitu keyakinan bagi umat Islam tentang keberadaan Allah
SWT., sebagai sang pencipta manusia dan alam
semesta, agama yang berisi nilai-nilai dan peraturan (norma) bagi umat Islam
tentang apa saja yang harus dikerjakan dan apa saja yang harus dijauhi oleh
umat Islam, dimana Al-qur’an sebagai kitab sucinya
Dari beberapa
pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan psikologi agama
adalah cabang ilmu pengetahuan (psikologi) yang mempelajari tentang hubungan antara
sikap dan tingkah laku manusia terhadap agamanya. Karena yang kita bahas adalah
hubungan antara psikologi agama dan pendidikan islam, maka psikologi agama
disini adalah psikologi agama islam, contohnya , seperti; tentang bagaimana
sikap seseorang dalam menekuni ajaran agamanya dalam melaksanakan solat, puasa
dan lainnya. Sebab aspek-aspek di dalam ajaran psikologi agama Islam adalah
keimanan, solat dan puasa.
Pendidikan adalah
suatu proses pentransferan ilmu pengetahuan dari pihak yang memiliki ilmu pengetahuan
(pendidik) kepada pihak yang memilki hak untuk mendapatkan pendidikan (peserta
didik). Pendidikan Islam merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan oleh
pendidik untuk, membina, membimbing dan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik dengan mentansfer atau memberikan ilmu
pengetahuan tentang ajaran-ajaran agama Islam agar kelak peserta menjadi anak yang baik dan memiliki sikap’ serta tingkah laku sesuai dengan yang diisyaratkan
oleh agama Islam.
Memberikan
bimbingan kejiwaan pada anak agar dapat berprilaku dan bersikap sesuai dengan
ajaran agama Islam dengan mengajarkan syariat ajaran agama Islam dapat
membentuk kepribadian anak menjadi lebih baik. Bimbingan kejiwaan ini diarahkan
pada pembentukan imani (keimanan). Sedangkan keteladanan, pembiasaan dan
disiplin diarahkan pada pembentukan amali (amal perbuatan), dan tentunya amal
perbuatan disini adalah amal perbuatan yang baik sesuai ajaran agama Islam,
seperti senantiasa mengerjakan solat lima waktu, puasa, bersedekah, membayar
zakat, berbakti kepada kedua orang tua, berbuat baik kepada orang lain, dan mdsaih
banyak lagi amalan baik lainnya.
Pendidikan Islam
tidak hanya dibatasi untuk diperoleh di lingkungan keluarga saja, tetapi juga dapat diperoleh
dari lingkungan sekolah melalui guru atau pendidik di sekolah, sebab guru
merupakan perpanjangan tangan dari orang tua, guru sebagai pendidik juga memiliki kewajiban untuk
membina dan membimbing perkembangan anak untuk menjadi lebih baik. Tidak juga sampai disitu, pendidikan Agama juga
dapat diperoleh melalui bersosialisasi dengan masyarakat dan juga melalui
pengalaman yang kita hadapi dalam hidup, sebab pendidikan Islam ini merupakan
pendidikan yang luas, akan tetapi dimana pun pendidikan itu diperoleh semuanya tidak boleh terlepas dari apa yang terdapat di dalam Al-qur’an dan
Al-Hadist.